Cinta Monyet " Tarakan, 10 april 1993"
saat
itu adalah masa remajaku yang sangat menyenangkan dan usia En masih 14 tahun. En
mempunyai idola gelap yang mencintai En tapi tidak berani menyatakan perasaannya,
sungguh pengecut ! dan tidak percaya diri, padahal sosok seperti dia cowok yang
mempunyai wajah manis dan ehm,ehm…yang membuat hati kepincut saat menatapnya, hehe,,
di
SMP Muhammadiyah Tarakan tempat En sekolah dan En termasuk murid terpandai dan
mendapat peringkat pertama. Guru-guru En
semuanya baik-baik dan sayang sama En termasuk kepala sekolah SMP Muhammadiyah
waktu itu, terima kasih Bpk2 dan Ibu-ibu guru tercintaku.
Aku
sangat menghormati dan merasa sayang kepada mereka karena kebaikkan dan selalu
bijak dalam menyelesaikan masalah murid-muridnya.
Cinta Monyet “Tarakan, 15 juni 1993”
Reuni
dirumah teman, disana aku mendapat selembar kertas kecil yang bertuliskan tinta
hitam, Isinya ;
Dear
“En”
“aku
ingin bertemu denganmu, dibelakang”
“Dari
Penggemar Setiamu”
Dug..,
rasax didada En, saat membacanya. Dan
dengan rasa penasaran En langsung kebelakang dan rasanya kagetnya semakin
menjadi-jadi saat kebelakang En menjumpai sosok lelaki tampan dan membuat hati
elen deg-degan, hupzz… En menarik nafas dalam-dalam ada perasaan grogi
bercampur senang. J,
hari itu juga dia nekat meluahkan isi hatinya walaupun keliatan gugup tapi dia
mencoba bersih keras menyatakannya. Wow,wow,wow… saat itu En merasa bahagiaa…
Ke
esokkan harinya, bagaikan halilintar menyambar jantung ini… berita yang
disampaikan teman-teman seakan menyengat bagai petir yang menyambar hingga hari itu
mulut En terkunci dan lutut ini susah
untuk diangkat, karena orang yang membahagiakan En satu hari kemaren tiba-tiba
meninggal dunia karena ketabrak sebuah truk sehingga nyawanya hilang seketika
itu juga. Hati ini rasanya hancur berkeping-keping ,
Sejak
kejadian itu En kehilangan cinta pertama yang sangat tragis, Ya Allah SWT
… berilah ketabahan buat En untuk
menghadapi semua ini,dan berilah kekuatan buat En dan kekuatan keluarganya juga
dalam menghadapi musibah ini. Amin… (16 juni 1993, nostalgia), Sejak itu En
malas pacaran untuk naksir cowok pun En takut.
Hari
yang dinanti-nanti telah datang juga pada tanggal 21 juni 1993, En naik ke
kelas 3, di kelas 3 bertambah pula 1 umur En. Diumur 15 En aktif di dunia persilatan, sekalipun En
memang dari kelas 1 sudah aktif ikut
ekskul silat, tapi dikelas 3 En lebih memfocuskan diri ke silat.
September
1993, En sering ikut pertandingan antar remaja, dan mendapat juara 3, perguruan
kami mendapat juara umum tingkat daerah dan banyak kawan-kawan di kirim
kesamarinda untuk mengikuti pertandingan antar provinsi. Dan alhamdullillah
teman-teman mendapat juara pertama di samarinda saat itu. (nostalgia, September 1993).
Diakhir
bulan desember 1993, kami bersama teman-teman seperjuangan berkumpul di rumah En,dan
kami merayakan tahun baru untuk pergantian tahun 1993 menjadi 1994. Tahun baru
yang mengesankan dan special.
Cinta Monyet “ Tarakan,11 januari 1994”
Januari
1994, En menjadi asisten pelatih, disana
En melatih siswa putri muhammadiyah, pada waktu malam latihan. En bertemu para
sahabat-sahabat En yang selalu melindungi En dikarenakan En seorang perempuan
jadi En bagaikan seorang ratu dalam cerita dongeng, hehe… J
bahagia banget.
“Hai
manis, I LOVE U …..” terdengar suara seseorang anak remaja laki-laki berteriak
dari jauh, tepat dibelakang… saat itu En berjalan bersama teman-teman menuju
pulang.
Sekali
lagi suara cowok itu berteriak, E….ennnnnnn….. tungguuuu…………, Aku Suka
Kamuuuuu….., pleaseee…,
Mendadak
mukaku jadi memerah karena teman-teman pada ketawa, rupanya ada penggemar berat
yang sedang jatuh hati pada En kata teman-teman menggodaku. Geram rasanya hati
ini.
Shitt….siapa
sich tu orang kok kayak orang tidak waras saja, mengerikan……….. lantas
teman-teman tak ajak mampir kerumah karena cowok itu terus saja mengikuti
langkah kami.
Diantara
cowok-cowok itu ternyata ada teman yang
kami kenal, dan dia memperkenalkan temannya kepada kami. Kamipun mengobrol
ngaur ngidul, diselingi dengan canda tawa bersama cowok yang baru dikenalkan,
dan sekali-kali En memperhatikan cowok baru itu dan disaat mata kami beradu dia
tersenyum manis, manis sekali..,, oh my god jantungku kembali berdetak kencang
(memang begitulah cinta monyet, datang dan pergi alias sepintas saja kata
orang, hehe… lucu juga…).
Cinta Monyet “Tarakan, 13 januari 1994”
Perasaan
yang sudah hilang kini bersemi kembali dengan cowok baru itu, sebut saja
namanya Myasin, dia berbadan tinggi tegap berbody keren, penampilan rapi dan
penyayang. Di tambah lagi katanya bahwa En merupakan cinta pertamanya,
mendengarnya hati ini jadi berbunga-bunga. Salut, masa cowok ganteng kyk gini
baru pernah jatuh cinta. Kgkgkgkg… grogi En. Hehe…
Myasin,
adalah pelatih taekwondo gayanya yang keren macho abis hehe, kata En aja kale,
hehe… tapi benar kok bikin hati ini semakin sayang. Dan semenjak bersama dia En
merasa beda penampilan, bis dia gaul banget, En jadi ikut-ikutan gaul dan
selalu berpenampilan menarik juga. J
En
pacaran bersama Myasin sampai En berusia 17 tahun, dan kami terpisah karena
Myasin harus melanjutkan kuliah ke samarinda. Dan En lulus SMU Dharma Wanita 6
Sedati.
Cinta Monyet “Tarakan, 1 Agustus 1996”
Setelah
lulus SMA En bekerja di perusahaan sepatu, perusahaan milik keluarga besar
taewan. En selalu jaga penampilan, sampai – sampai En dikira anak keturunan
cina juga, karena En selalu merawat kulit dan wajah En pun yang selalu digemasi
teman-teman kerjanya En. Walau kerja cuma
sebagai karyawan di sebuah perusahaan sepatu, tapi En menikmati hasil kerja
keras En, karena direktur perusahaannya sangat rama sama karyawannya.
Alhamdullillah En menerima gaji pertama.
Diperusahaan
sepatu itu En tiba-tiba berpapasan dengan seorang cowok yang mirip jimmy lin,
hingga En terjatuh, brukkk!!!...rasanya nauzubillah, sakitnya bukan main,
gggggkkk….
Tapi
memandang wajah sipenabrak hati En jadi luluh juga…, duh gantengnya rek, subhanallah,
mimpi apa semalam ya En kok beruntung banget bertemu pangeran ganteng,ckckckc……
J
senyumnya meluluh lantakkan hati seorang perempuan normal seperti En.
hahaha………. (GR… terbius setengah sadar) kgkgkgkgg…. :-D
Gak
terasa MYasin terlupakan melihat cowok seganteng jimmy Lin,cie,cie,cieeee….
Rasanya jidat ini panas dingin dibuatnya. Kasmaran yang ketiga kalinya….
Duuuhhh lagi-lagi cinta monyett…,, (malu sendiri).
Cinta Monyet “Tarakan, 17 Agustus 1996”
Hati
ini berdetak begitu cepatnya, hingga En lemas dibuatnya…., L …
what?? Kejutan yang tak terduga sempat En rasakan, satu ucapan dari seseorang
yang di dambakan, “happy birthday En”…
Mau
bahagia atau mau menangis saat itu sang pangeran menyapa En…. Dengan memberikan
selamat ulta buat En, hehehe…. Dia tau nama En, ho oh… dia tahu nama En,
lagi-lagi…anugerah yang tak terlupakan, Thank You Allah… U membuatnya menyapa
hambamu yang lemah ini. J.
Dia
menawarkan diri untuk mengantar En pulang, sehingga teman-teman pun merasa iri
melihat kedekatan kami berdua. Lagi-lagi terima kasih hamba kepada Mu Ya Rabb..
Kami
pun jadian walau cuma sebentar tapi pertemuan singkat itu sangat berkesan buat kami berdua, dia pun harus pulang ke Taiwan…
disaat kepergiannya hati ini merasa sepiii… hampa, apalagi saat dibandara
sedati sidoarjo yang menjadi saksi cinta kami dia memeluk En erat sekali, dan
cipika-cipiki segala, hehe… mesra kayak film sinetron, haha
…. Yang jelas kemesraaan itu En berdoa & berharap dia kembali untuk En
(I Miss U…Ricky…Pria Taiwan – pangeran
hati Q_ 12 nopember 1996).
Cinta Monyet “31 desember 1996 - 1 januari 1997”
Sendirian
di sidoarjo, dan kembali pulang ke
tarakan bersama mama tercinta. Hati En hampa…bangeett, wahh hati En telah
dibawa pergi olehnya (jadi gak mood saat itu)..
Cinta Monyet “Tarakan, 3 mei 1997”
En
di ajak teman ke radio bhayangkara FM, disana En request lagu kemesraan – iwan
fals, dan nama udara En saat itu “mimi
cepot” … setiap kata demi kata yang En kirim lewat radio bhayangkara membuat En
tenar saat itu. “RadioQ, BhayangkaraQ”… tempat curahan hati para sahabat udara
senasip alias kesepian
Malam
minggu berikutnya En di ajak teman ke “Radio Bhayangkara”… disana En dikenalkan
dengan cowok yang katanya ngepans banget sama En, namanya Bang Alen … kelompok
Band URE. Dia pemain bass URE, lagi-lagi En terpesona dengan kelembutan dan
sifat penyayangnya. Ohw… apa lagi yang En rasakan saat itu pria ini mampu
menghilangkan cowok keren seperti ricky yang selama ini mengisi hari-hari En
selama di sidoarjo
Bang
Alen lahir di kota tarakan, dan dibesarkan dari keluarga sederhana. Tapi bang alen cowok yang hangat dan sangat
romantis, selain rapi wajah manis dan sifat penyayang itu membuat En salut,
salut,salutt….
Cinta Monyet “ 17 Agustus 1997”
Di
hari special En, Dia memberi kado bunga aroma mawar dan
yang paling special cincin tanda cintanya kepada En, huuuu….. kado special apa
lagi nech…
24
Desember 1999, di hari Ulta teman bang Alen, dia mengajak kerumah temannya itu…
disana dia mengajak untuk berdansa dengannya. En cuma mengiyakan tanda setuju padahal
En tidak bisa dansa, berkat kelembutan dan ketulusan hatinya En mau juga
menemaninya dansa, hehe… (pengalaman pertama di ajak dansa – kisah romantis,
1999).
2002, En terkenal cewek yang ramah dan suka senyum
walau itu Cuma fitnah, hehe… tapi benar kok serius (dua jari clink plonk!). berfikir
untuk serius menjalankan hubungan dengan bang alen seorang, yang penting bang
alen sabar dan tetap setia menunggu En menyelesaikan studi di malang,
Dihari
yang tidak di inginkan datang juga, lagi-lagi En merasa berat untuk
meninggalkan kota tercinta apalagi di
kota ini En mempunyai kenangan yang sangat istimewa bersama abang alen,
ho ohw…kecewa beratt/frustasi -
2003 ).
Malang, Study…, September 2003
Di
hari pertama di malang kami dari rombongan anak-anak tarakan, kaltim berjumlah
20 orang, di bawah bimbingan pak Y.A (Diknas). Dan kami dijanjikan jika lulus
kuliah Diploma VI/sederajat S1 akan di angkat menjadi pegawai negeri sipil
alias PNS di daerah khusus kota tarakan dan harus mengabdi selama 6 tahun khusus kota tarakan tercinta.
Oktober
2003, sungguh diluar dugaan… Pergaulan di malang sungguh jauh berbeda dengan kotaku
yaitu tarakan city. Selama di malang En merasa sepi.., rindu dengan pergaulan
di kota sendiri. Rindu ortu, rindu saudara-saudara, rindu bang alen dan rindu
dengan cuacanya. Pokoknya
beda,beda,beda….(mengeluh).
Nopember
2003, Masih mencoba beradaptasi karena
pendidikan di kota tarakan jauh lebih banyak ketertinggalannya, sangat jauh.
Maka dari itu pemerintah kota tarakan mengirim rombongan anak Kalimantan
khususnya kota tarakan untuk mengikuti program kuliah gratis (biaya pemerintah
daerah).
En
saat itu benar-benar buta akan teknologi, benar-benar terasa asing dengan media
computer, owh… malu rasanya tidak bisa menggunakan peralatan tersebut.
Dengan
semangat 45’ En berusaha untuk ikut maju, di tahun 2004 En membeli seperangkat
computer dan dengan bantuan seorang sahabat karib untuk merakit computer yang
baru, dan alhamdullillah rakitan computer En pun selesai, berkat MYuki,
(sahabat the best)
Malang, kisah romantis kembali bersemi, 2006.
Idul
Fitri 2006, Karena rasa rindu keluarga En memutuskan berlibur ke tarakan untuk
merayakan idul fitri bersama keluarga tercinta. Bukan main bahagianya berkumpul
bersama keluarga, keluarga memang nomor satu di hati En.
Pria-pria special, tarakan-2006.
Terkejut
dengan kehadiran seorang pria bernama Myasin, cowok yang tidak pernah ada kabar
beritanya selama studi di samarinda, tampangnya memang beda sejak pulang dari
samarinda, dia semakin manis saja. En
benar-benar terlena memandangnya,huss
ngagetin… ! ckckckck….
Dia
menghampiri dan menyapa lantas tersenyum..,”hai sayang…”, dug,dug… jantung ini rasanya mau copot, tapi
ternyata dia tidak sendirian tapi sekelompok kawan-kawan yang lain pun mendatangi
rumah En. (surprice….bahagia 1).
Walau
Myasin adalah masa lalu tapi dia begitu baik dan masih sayang sama En…, karena
katanya En merupakan cinta pertamanya yang sulit untuk dia lupakan, dan ingin
membayar semua kesalahannya selama meninggalkan En tanpa kabar tanpa komunikasi,
katanya “Myasin Rindu sama En…” , sungguh kata-kata itu En jadi merasa bersalah
karena hati ini telah di isi seseorang.
En kedatangan tamu, tarakan 2006
tepat
jam 09.00 wite, En kedatangan tamu yang mengaku paman bang alen, saat En
menengadahkan kepala En sang paman kaget hingga mundur 3 langkah, En pun
bertanya ada yang bisa saya bantu pak? Kata En saat itu. Kalau mau daftar
silakan langsung masuk saja pak, kebetulan pasien sudah tidak ada, dr. franky
ada di dalam kantornya. Silakan pak, kata En.
Tapi
sang paman tersenyum mendengar sapaan En, kemudian katanya; “saya pamannya
alen… ” kedatangan saya kesini hanya ingin menjelaskan bahwa alen belum
menikah, katanya saya saksinya. Dan
alen ada di depan ingin bertemu dengan En,
alen ingin berbicara langsung dengan En.
En
hanya bisa tersenyum, kenapa paman repot-repot datang kemari…, kenapa mesti
paman yang berbicara, kenapa bukan abang sendiri yang masuk ketempat En. Ya
sudah paman biar En sendiri yang berbicara langsung dengan abang.
saat
diluar En melihat bang alen sedang menundukkan kepalanya, seolah-olah dia tidak
berani menatap wajah En, lantas En yang buka pembicaraan, “apa kabar bang?”,
sapaku.
Bang
Alen hanya tersenyum kecut dan meminta maaf kepada En, lagi – lagi dia tidak
berani menatap wajah En. Melihat abang seperti itu En tersenyum padanya.
“bang…., sudahlah En ngerti kok, abang jangan merasa sedih gitu. En sudah tidak
marah lagi sama abang kok…”, oyach apa kabar istrimu, kenapa gak dibawa
sekalian, kenalkan ke En donk bang…
Katanya
; “kedatangan abang kemari Cuma ingin menjelaskan kalau abang belum menikah..,
En jangan terpengaruh dengann isu-isu yang belum tentu kebenarannya, abang
berani bersumpah…! “Ia…, pamannya alen ikut bicara saat itu.
“Bang….,
jangan berbohong dihadapan En, karena yang bicara ini sepupu En, dan sepupu En
tidak mungkin berbohong..! maafkan kalau En tidak percaya lagi sama abang, dan
En tidak marah…karena En sadar abang bukan jodoh En. Maaf ya bang…. En tidak
bisa menerima abang lagi. selama ini En sakit tapi apa boleh buat kita tidak
berjodoh walaupun En harus menangis. En tidak mau menghancurkan rumah tangga
abang. En selalu berdoa semoga abang bahagia bersamanya.
“Abang…
En lagi sibuk jadi lebih baik abang pulang saja, kasihan istri abang. Tolong
jangan ganggu En lagi, En tidak akan berubah fikiran. En merasa yakin suatu
hari nanti pasti menemukan jodoh yang benar-benar mencintai en sampai kapanpun.
Sekali lagi Maafkan En ya bang…
Semenjak
pertemuan itu En tidak pernah bertemu lagi dengannya, dan sepupu En datang lagi
menghampiri En, katanya; rumah tangga bang alen bermasalah karena disaat bang
alen kerja, istrinya bertemu dengan cowok lain dan sekarang bayi yang
dikandungnya bukan bayi dari bang alen tetapi bayi dari hasil perselingkuhan
istrinya dengan pacarnya.
Kasihan abang…, mudah-mudahan abang bisa menyelesaikan
masalahnya dan mendapat petunjuk dari Allah SWT, dan mudah-mudahan istrinya
sadar dan menjadi istri yang berbakti kepada suaminya kelak. Amin… (finish)
“Kabar Pernikahan Myasin”, Malang 2007
Bahagia
rasanya Myasin telah lulus studi dan telah menjadi wartawan di samarinda,
mengikuti jejak orang tuanya. Dan Myasin pun memberi kabar dia akan menikah,
dengan alasan di jodohkan orang tuanya dengan keluarganya sendiri, katanya “En….
tidak apa-apakan kalau Myasin menikah dengan pilihan orang tua Myasin, karena
Myasin tidak bisa membantah permintaan orang tua Myasin… (terasa berat dia
menyampaikan tapi alhmdullillah dia memang pria jujur, En turut berbahagia
waktu itu
)…”
“Pindah di rumah kontrakan sepupu”, Tarakan 2007
saat
jjs di tengah kota bersama kawan-kawan, En bertemu dengan sepupu En namanya
karya, . Alhamdullillah sepupu yang jarang En kunjungi ternyata bertemu
dimalang, dia kuliah di UIN, karya sangat baik dan ramah kepada semua orang.
Besoknya
karya menelpon dan mengajak En makan siang di warung dekat tempat tinggal kost
En. diam-diam En kagum dengan sepupu En yang satu ini, wajahnya memang ganteng,
berkulit putih, karya memang ada keturunan cina tidung, wajar saja kalau
cewek-cewek lain ikut meliriknya.
Di
warung itu kami bercerita banyak, “sampai-sampai dia sering menyinggung En
kenapa tidak pernah main kerumahnya saat dia berlibur ketarakan…”
dari perkataannya En pun ikut-ikut membalikkan kata-katanya, kitakan sama-sama
sibuk dengan urusan masing-masing alias sok sibuk, hehe… kami pun tertawa terbahak-bahak di warung
itu, sampai-sampai sekelompok mata memandang kearah kami, karya mengedipkan
matanya, sebagai kode kalau-kalau ada yang melihat kami berdua, kwkwkw…. ;-)
Saat
itu karya menawarkan En untuk tinggal di rumah kontrakkannya di puncak dieng,
katanya biar ada teman sila di rumah tu,kebetulan kontrakkannya gede, dan penghuninya
cuma dia, sila dan danI mantan kekasihnya. Setelah di fikir-fikir benar juga,
dan En pun mengiyakan tanda menyetujui usul karya.
Alhamdullillah
pengeluaran En irit juga semenjak tinggal di rumah kontrakan sepupu En, dan kami
bisa saling menjaga.
Karya
selama ini mempunyai penyakit diabetes kering, tapi karya tidak pernah
mengeluh, hanya kalau sakit dia manja dengan saudaranya yang bernama sila. Dia
tidak pernah memperlihatkan kelemahannya kepada orang lain maupun En sendiri.
Lagi,lagi
En salut… ,
menurut pandangan En karya memang sosok cowok sempurna dan keren, selain baik
dia juga penyayang. Hingga suatu hari En kecantol banget sama sepupu En yang
satu ini. Tiap malam En selalu sholat istikhoroh untuk memohon ditemukan jodoh
buat En, dalam doa En memohon semoga jodoh En selalu dalam lindungi Allah SWT walau
dimanapun dia berada.
Desember 2008, En
mendapat gelar sarjana D VI / sederajat S1.
Setelah
lulus kuliah En pulang kekampung halaman, khususnya kota tarakan, En dapat panggilan
kerja di salah satu sekolah negeri ditarakan. Disana En menjadi guru KKPI. Dan
En menikmati hasil kerja en setiap bulannya. Dan hasil kerja En. dan
alhamdullillah En bisa membantu keluarga En walau cm gaji sebagai guru honor (tetapi En tidak pernah mengeluh dengan gaji
yang diberikan oleh pihak sekolah).
3 bulan
kemudian orang yang En nanti-nantikan telah kembali pulang ke kota tercintanya,
terasa sejuk jiwa ini saat menatap bola matanya, karya tersenyum manis saat
itu…, dia berkata kepada En… “tahun depan akan melamar En…”, (terasa ada
hembusan angin kehidupan saat itu, cieee….
).
Genap
satu bulan bersama keluarganya, karya masuk rumah sakit… karena sakit diabetes
kering yang di deritanya sudah cukup lama, kini kambuh dan dokter memutuskan
bahwa karya memang harus dirawat inap di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan.
Sila
mengabarkan kepada En bahwa sakit karya semakin parah dan En memutuskan untuk
ikut kerumah sakit saat itu, di sana karya menatap En seakan-akan ingin menyapa
En, tapi keadaan saat itu tidak memungkinkan…, dengan tulus En berdoa memohon
pertolongan Allah. “ Ya Allah, dengan kekuasaanmu, aku memohon kesembuhan buat
karya, hilangkanlah rasa sakit yang di deritanya, sembuhkan dia dari sakit yang
di deritanya, Ya Allah hamba tiada daya dan upaya hanya memohon pertolongan
dari-Mu Ya Rabb… amin”.
Tetapi
takdir berkata lain, karya wafat dibulan juni 2009, di Rumah Sakit Umum Kota
Tarakan, Kalimantan Utara.
Dalam
kesibukkan bekerja En mencoba melupakan semua kenang-kenangan dengan orang-orang
yang En kasihi.., tapi En terus terbayang-bayang dengan perkataan karya waktu
itu, tentang lamarannya tahun depan, En tambah hilang semangat dan entah kenapa
En bertambah sedih waktu itu :-( ...
Album Kenangan Masa-masa Remaja
Nostalgia ABG
"Akhir Kisah Indah En bersama Suami tercinta"
“Ingin Hubungan Serius... ”
Suatu hari En di ajak sepupu En sebut aja namanya Aty ke
rumah saudara laki-lakinya di Ramayana, disana aty juga memperkenalkan En sama
ahmad yang tidak lain adalah paman muda dari kakak iparnya itu.
En merasa lucu banget, keesokkan harinya En mendapat
salam dari ahmad..., lucu dan aneh buat En, terlebih-lebih lagi saat En sedih
ada saja yang menggoda En. Tapi En tidak bisa melupakan almarhum karya karena
En baru saja kehilangan orang yang paling berharga dalam hidup En hingga ahmad hanya En anggap sebagai teman biasa
saja.
Kepergian karya membuat En frustasi banget karena
almarhum karya memang orang yang sangat special dan benar-benar istimewa buat
En. Tapi sepupu En mengingatkan supaya
En melupakan yang sudah pergi karena takut arwahnya tidak tenang disana
(hehe..,lucu juga sich... tapi masuk akal juga kalau menurutnya begitu...),
cobalah beri kesempatan pada yang lain, ahh akhirnya kata-kata seperti itu
keluar juga dari mulutnya aty... ( En ketawa ngakak..Kwkwkwkw...!!! /
prettttt........ :-D ).
Memang sulit melupakan almarhum karya tapi En berusaha
untuk mencoba mendekati ahmad tapi ternyata sebulan telah berlalu untuk
menjalin hubungan dengan Ahmad, tapi tetap saja tidak bisa melupakan almarhum.
(ohmy god) hati ini belum berubah juga... sampai lebaran Idul Fitri pun kami
masih tetap berjalan seiring seirama... (ho.ho.ho. ini memang derita En Klee..,
khekhekhe).
Saat-saat En mencintai pekerjaan, keluarga dari berau
datang ketarakan atas misi apa... saat itu En tidak tau, yang jelas
kedatangannya keluarga dari berau membuat surprise buat keluarga ditarakan...,
Kriiiiingggg.....kriiiiingggg.... kriiiiingggg....!!!
(suara telpon genggam En berbunyi keras....keraaasss sekali, membuat
konsentrasi buyar...),
ougghh... halo... (rasanya jantung En mau copot...
terdengar suara lantang menggelegar dari telpon genggam En..). hupfzz, ada apa
paman...?? tanya En... lantas “jam
berapa pulang kerja... ini sudah jam 05.00 sore, apa juga kerjamu disana...”
kata suara yang menelpon En....Kgkgkgkgkg... grogiii gabisa bo’ong bis yang
nelpon orang diknas sich...(hehe...atuuutt)
“tanpa basa-basi En bilang tar lagi pulang kok paman..”
ne uda susun berkas mau pulang... sabar yach boZZ...., “En duduk sambil mikir
ada apa yach..kok paman nelpon kayaknya pentiiiing bangeettt... ga seperti
biasanya. Jadi atuttt..., (pisss dech... akhirnya pulang juga).
Motor En parkir tepat dibawa pohon kelapa depan rumah...,
wow ternyata banyak keluarga yang datang kerumah, En jadi malu mau masuk lewat
pintu depan... akhirnya En putuskan lewat pintu belakang rumah... “ougghh,,
ternyata dibelakang sudah ada yang nunggu...”
“Prikitieeewww.... preettt...kaget...!!! “, ho.ho.ho...,
En di sambut sang paman, dia tersenyum manis,manis sekali tanpa gula,
ckckckck...., Ada apa paman? Muka paman kok serius begitu, (sang paman hanya
tersenyum) lantas menyuruh En duduk di dekatnya yang bersebelahan dengan
katanya sepupu En yang dari
berau...(rasanya ada yang aneh dengan mereka, dengan mimik serius, En duduk
juga mendekati sang paman).
Setelah duduk, En
diperkenalkan dengan sepupu En..., dan ternyata maksud kedatangan keluarga dari
berau adalah untuk melamar En, dan si paman
minta jawaban En saat itu juga...(sungguh suatu keputusan yang sangat
sulit untuk dijawab)... dan En hanya bisa diam dan tiba-tiba En ingat pada
Almarhum karya dan kata-kata almarhum itu yang menjadi fikiran En setiap hari,
sebab dia pernah membisikkan ketelinga En “katanya sama En...tahun depan yach
En..., “Apanya yang tahun depan...?? En balik bertanya”,... Aq melamar En...”
(dugg..jantung En kembali berdetak!.) dan akhirnya si cowok memutuskan supaya
En tidak menjawabnya sekarang dia menyuruh En untuk memikirkan dulu sebelum
memutuskan.
Setelah keluarga dari berau pulang, malamnya En menelpon
ahmad, dan menceritakan maksud kedatangan keluarga En kepadanya. Lantas jawaban
ahmad sungguh mengecewakan sekali, (Auk Ahh no coment itu sich derita loe...
membingungkan dan tidak jelas!!).
Seminggu kemudian En di telpon Myasin....dia menanyakan
kabar tentang En dan kabar kawan-kawan, dan En juga meminta pendapat dari
Myasin dan menceritakan perihal lamaran itu. Mendengar berita lamaran En Myasin
merasa bersyukur banget karena En merupakan cinta pertamanya..., katanya jika
En tidak menerima lamaran itu dia merasa terbebani dan merasa berdosa, jadi
keputusannya En harus menerima lamaran itu. (wow...keputusan yang cepat...
tetapi pasti!).
Setelah di fikir matang-matang... akhirnya En memutuskan
untuk menerima lamaran itu karena menurut En tidak ada salahnya menerima
lamaran keluarga toh maksudnya juga baik yaitu untuk menyambung tali
kekeluargaan yang sudah hampir
terlupakan...,,(cieeee.... keputusan yang bijak berkat Myasin,”TQ for Myasin...
is the best my friend ”).
“Tentang Pernikahan En..”
Berakhir sudah masa
single En, akhirnya En menikah pada
tanggal 13 Desember 2009, dengan pria
asli berau tepatnya berasal dari daerah bebanir bangun kecamatan sambaliung
kabupaten berau. En merasa bahagia hidup bersamanya. Dan mudah-mudahan Allah
SWT selalu melindungi rumah tangga kami dan menjadikan keluarga besar kami
keluarga yang bahagia selamanya, Amin.... Album Kenangan Masa-masa Remaja
Nostalgia ABG
"Akhir Kisah Indah En bersama Suami tercinta"
"Wassalam"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar