Text

NOSTALGIA JUENK

Selasa, 04 Mei 2021

RENUNGAN KU

Hari-hariku selalu ku isi untuk mencari masa depanku yang sebenarnya. aku merasa ini bukan aku tetapi aku merasa diri ini seperti orang lain dan selalu membuatku ragu untuk diriku sendiri. 

Mungkin dengan kegiatan-kegiatan yang aku ikuti bisa membuatku terhibur dan melupakan semua yang menghantuiku setiap saat, kuingin berpaling dengan jiwa yang seperti ini... kuingin bebas dengan semua yang membuat hatiku gak karuan dibuatnya. apa sebenarnya yang terjadi dengan diriku ini ya rabb, kalau ini adalah kehendakmu aku pasrah dan gak berdaya dan aku ikhlas mengikuti takdir yang Engkau berikan ... tapi kalau ini adalah perbuatan setan aku berhak untuk menolak (merontah), maka ku ingin perlindungan darimu, aku terlalu lemah ya Allah..

Ampuni semua dosa yang kuperbuat selama aku di dunia, baik itu disengaja maupun tidak disengaja... aku rindu ketenangan Ya Rabb..., aku ingin selalu berada dalam reda-Mu  Ya Allah, Ampuni aku...



catatan 5 mei 2021


Selasa, 02 September 2014

NOSTALGIA "CINTA MONYET" HIHI...


Cinta Monyet " Tarakan, 10 april 1993"
saat itu adalah masa remajaku yang sangat menyenangkan dan usia En masih 14 tahun. En mempunyai idola gelap yang mencintai En tapi tidak berani menyatakan perasaannya, sungguh pengecut ! dan tidak percaya diri, padahal sosok seperti dia cowok yang mempunyai wajah manis dan ehm,ehm…yang membuat hati kepincut  saat menatapnya, hehe,,
di SMP Muhammadiyah Tarakan tempat En sekolah dan En termasuk murid terpandai dan mendapat peringkat  pertama. Guru-guru En semuanya baik-baik dan sayang sama En termasuk kepala sekolah SMP Muhammadiyah waktu itu, terima kasih Bpk2 dan Ibu-ibu guru tercintaku.
Aku sangat menghormati dan merasa sayang kepada mereka karena kebaikkan dan selalu bijak dalam menyelesaikan masalah murid-muridnya.

Cinta Monyet “Tarakan, 15 juni 1993”
Reuni dirumah teman, disana aku mendapat selembar kertas kecil yang bertuliskan tinta hitam, Isinya ;
Dear “En”
“aku ingin bertemu denganmu, dibelakang”
“Dari Penggemar Setiamu”
Dug.., rasax didada En,  saat membacanya. Dan dengan rasa penasaran En langsung kebelakang dan rasanya kagetnya semakin menjadi-jadi saat kebelakang En menjumpai sosok lelaki tampan dan membuat hati elen deg-degan, hupzz… En menarik nafas dalam-dalam ada perasaan grogi bercampur senang. J, hari itu juga dia nekat meluahkan isi hatinya walaupun keliatan gugup tapi dia mencoba bersih keras menyatakannya. Wow,wow,wow… saat itu En merasa  bahagiaa…
Ke esokkan harinya, bagaikan halilintar menyambar jantung ini… berita yang disampaikan teman-teman seakan menyengat  bagai petir yang menyambar hingga hari itu mulut En terkunci dan lutut ini  susah untuk diangkat, karena orang yang membahagiakan En satu hari kemaren tiba-tiba meninggal dunia karena ketabrak sebuah truk sehingga nyawanya hilang seketika itu juga. Hati ini rasanya hancur berkeping-keping , 
Sejak kejadian itu En kehilangan cinta pertama yang sangat tragis, Ya Allah SWT …  berilah ketabahan buat En untuk menghadapi semua ini,dan berilah kekuatan buat En dan kekuatan keluarganya juga dalam menghadapi musibah ini. Amin… (16 juni 1993, nostalgia), Sejak itu En malas pacaran untuk naksir cowok pun En takut.
Hari yang dinanti-nanti telah datang juga pada tanggal 21 juni 1993, En naik ke kelas 3, di kelas 3 bertambah pula 1 umur En. Diumur  15 En aktif di dunia persilatan, sekalipun En memang dari kelas 1 sudah aktif  ikut ekskul silat, tapi dikelas 3 En lebih memfocuskan diri  ke silat.
September 1993, En sering ikut pertandingan antar remaja, dan mendapat juara 3, perguruan kami mendapat juara umum tingkat daerah dan banyak kawan-kawan di kirim kesamarinda untuk mengikuti pertandingan antar provinsi. Dan alhamdullillah teman-teman mendapat juara pertama di samarinda saat itu.  (nostalgia, September 1993).
Diakhir bulan desember 1993, kami bersama teman-teman seperjuangan berkumpul di rumah En,dan kami merayakan tahun baru untuk pergantian tahun 1993 menjadi 1994. Tahun baru yang mengesankan dan special.

Cinta Monyet “ Tarakan,11 januari 1994”
Januari 1994,  En menjadi asisten pelatih, disana En melatih siswa putri muhammadiyah, pada waktu malam latihan. En bertemu para sahabat-sahabat En yang selalu melindungi En dikarenakan En seorang perempuan jadi En bagaikan seorang ratu dalam cerita dongeng, hehe… J bahagia banget.
“Hai manis, I LOVE U …..” terdengar suara seseorang anak remaja laki-laki berteriak dari jauh, tepat dibelakang… saat itu En berjalan bersama teman-teman menuju pulang.
Sekali lagi suara cowok itu berteriak, E….ennnnnnn….. tungguuuu…………, Aku Suka Kamuuuuu….., pleaseee…,
Mendadak mukaku jadi memerah karena teman-teman pada ketawa, rupanya ada penggemar berat yang sedang jatuh hati pada En kata teman-teman menggodaku. Geram rasanya hati ini.
Shitt….siapa sich tu orang kok kayak orang tidak waras saja, mengerikan……….. lantas teman-teman tak ajak mampir kerumah karena cowok itu terus saja mengikuti langkah kami.
Diantara cowok-cowok  itu ternyata ada teman yang kami kenal, dan dia memperkenalkan temannya kepada kami. Kamipun mengobrol ngaur ngidul, diselingi dengan canda tawa bersama cowok yang baru dikenalkan, dan sekali-kali En memperhatikan cowok baru itu dan disaat mata kami beradu dia tersenyum manis, manis sekali..,, oh my god jantungku kembali berdetak kencang (memang begitulah cinta monyet, datang dan pergi alias sepintas saja kata orang, hehe… lucu juga…).

Cinta Monyet “Tarakan, 13  januari 1994”
Perasaan yang sudah hilang kini bersemi kembali dengan cowok baru itu, sebut saja namanya Myasin, dia berbadan tinggi tegap berbody keren, penampilan rapi dan penyayang. Di tambah lagi katanya bahwa En merupakan cinta pertamanya, mendengarnya hati ini jadi berbunga-bunga. Salut, masa cowok ganteng kyk gini baru pernah jatuh cinta. Kgkgkgkg… grogi En. Hehe…
Myasin, adalah pelatih taekwondo gayanya yang keren macho abis hehe, kata En aja kale, hehe… tapi benar kok bikin hati ini semakin sayang. Dan semenjak bersama dia En merasa beda penampilan, bis dia gaul banget, En jadi ikut-ikutan gaul dan selalu berpenampilan menarik juga. J
En pacaran bersama Myasin sampai En berusia 17 tahun, dan kami terpisah karena Myasin harus melanjutkan kuliah ke samarinda. Dan En lulus SMU Dharma Wanita 6 Sedati.

Cinta Monyet “Tarakan, 1 Agustus 1996”
Setelah lulus SMA En bekerja di perusahaan sepatu, perusahaan milik keluarga besar taewan. En selalu jaga penampilan, sampai – sampai En dikira anak keturunan cina juga, karena En selalu merawat kulit dan wajah En pun yang selalu digemasi  teman-teman kerjanya En. Walau kerja cuma sebagai karyawan di sebuah perusahaan sepatu, tapi En menikmati hasil kerja keras En, karena direktur perusahaannya sangat rama sama karyawannya. Alhamdullillah En menerima gaji pertama.
Diperusahaan sepatu itu En tiba-tiba berpapasan dengan seorang cowok yang mirip jimmy lin, hingga En terjatuh, brukkk!!!...rasanya nauzubillah, sakitnya bukan main, gggggkkk….
Tapi memandang wajah sipenabrak hati En jadi luluh juga…, duh gantengnya rek, subhanallah, mimpi apa semalam ya En kok beruntung banget bertemu pangeran ganteng,ckckckc…… J senyumnya meluluh lantakkan hati seorang perempuan normal seperti En. hahaha………. (GR… terbius setengah sadar) kgkgkgkgg…. :-D 
Gak terasa MYasin terlupakan melihat cowok seganteng jimmy Lin,cie,cie,cieeee…. Rasanya jidat ini panas dingin dibuatnya. Kasmaran yang ketiga kalinya…. Duuuhhh lagi-lagi cinta monyett…,, (malu sendiri).

Cinta Monyet “Tarakan, 17 Agustus 1996”
Hati ini berdetak begitu cepatnya, hingga En lemas dibuatnya…., L … what?? Kejutan yang tak terduga sempat En rasakan, satu ucapan dari seseorang yang di dambakan, “happy birthday En”…
Mau bahagia atau mau menangis saat itu sang pangeran menyapa En…. Dengan memberikan selamat ulta buat En, hehehe…. Dia tau nama En, ho oh… dia tahu nama En, lagi-lagi…anugerah yang tak terlupakan, Thank You Allah… U membuatnya menyapa hambamu yang lemah ini. J.
Dia menawarkan diri untuk mengantar En pulang, sehingga teman-teman pun merasa iri melihat kedekatan kami berdua. Lagi-lagi terima kasih hamba kepada Mu Ya Rabb..
Kami pun jadian walau cuma sebentar tapi pertemuan singkat itu sangat berkesan  buat kami berdua, dia pun harus pulang ke Taiwan… disaat kepergiannya hati ini merasa sepiii… hampa, apalagi saat dibandara sedati sidoarjo yang menjadi saksi cinta kami dia memeluk En erat sekali, dan cipika-cipiki segala, hehe… mesra kayak film sinetron, haha  …. Yang jelas kemesraaan itu En berdoa & berharap dia kembali untuk En  (I Miss U…Ricky…Pria Taiwan  – pangeran hati Q_  12 nopember 1996).


Cinta Monyet “31 desember 1996 - 1 januari  1997”
Sendirian di sidoarjo,  dan kembali pulang ke tarakan bersama mama tercinta. Hati En hampa…bangeett, wahh hati En telah dibawa pergi olehnya (jadi gak mood saat itu)..

Cinta Monyet “Tarakan, 3 mei  1997”
En di ajak teman ke radio bhayangkara FM, disana En request lagu kemesraan – iwan fals,  dan nama udara En saat itu “mimi cepot” … setiap kata demi kata yang En kirim lewat radio bhayangkara membuat En tenar saat itu. “RadioQ, BhayangkaraQ”… tempat curahan hati para sahabat udara senasip alias kesepian 
Malam minggu berikutnya En di ajak teman ke “Radio Bhayangkara”… disana En dikenalkan dengan cowok yang katanya ngepans banget sama En, namanya Bang Alen … kelompok Band URE. Dia pemain bass URE, lagi-lagi En terpesona dengan kelembutan dan sifat penyayangnya. Ohw… apa lagi yang En rasakan saat itu pria ini mampu menghilangkan cowok keren seperti ricky yang selama ini mengisi hari-hari En selama di sidoarjo
Bang Alen lahir di kota tarakan, dan dibesarkan dari keluarga sederhana.  Tapi bang alen cowok yang hangat dan sangat romantis, selain rapi wajah manis dan sifat penyayang itu membuat En salut, salut,salutt….

Cinta Monyet “ 17 Agustus 1997”
Di hari special En, Dia memberi kado bunga aroma mawar dan yang paling special cincin tanda cintanya kepada En, huuuu….. kado special apa lagi nech…
24 Desember 1999, di hari Ulta teman bang Alen, dia mengajak kerumah temannya itu… disana dia mengajak untuk berdansa dengannya. En cuma mengiyakan tanda setuju padahal En tidak bisa dansa, berkat kelembutan dan ketulusan hatinya En mau juga menemaninya dansa, hehe… (pengalaman pertama di ajak dansa – kisah romantis, 1999).
2002,  En terkenal cewek yang ramah dan suka senyum walau itu Cuma fitnah, hehe… tapi benar kok serius (dua jari clink plonk!). berfikir untuk serius menjalankan hubungan dengan bang alen seorang, yang penting bang alen sabar dan tetap setia menunggu En menyelesaikan studi di malang,
Dihari yang tidak di inginkan datang juga, lagi-lagi En merasa berat untuk meninggalkan kota tercinta apalagi di  kota ini En mempunyai kenangan yang sangat istimewa bersama abang alen, ho ohw…kecewa beratt/frustasi - 2003 ).

Malang, Study…, September 2003
Di hari pertama di malang kami dari rombongan anak-anak tarakan, kaltim berjumlah 20 orang, di bawah bimbingan pak Y.A (Diknas). Dan kami dijanjikan jika lulus kuliah Diploma VI/sederajat S1 akan di angkat menjadi pegawai negeri sipil alias PNS di daerah khusus kota tarakan dan harus mengabdi selama  6 tahun khusus kota tarakan tercinta.
Oktober 2003, sungguh diluar dugaan… Pergaulan di malang sungguh jauh berbeda dengan kotaku yaitu tarakan city. Selama di malang En merasa sepi.., rindu dengan pergaulan di kota sendiri. Rindu ortu, rindu saudara-saudara, rindu bang alen dan rindu dengan  cuacanya. Pokoknya beda,beda,beda….(mengeluh).
Nopember 2003, Masih mencoba beradaptasi  karena pendidikan di kota tarakan jauh lebih banyak ketertinggalannya, sangat jauh. Maka dari itu pemerintah kota tarakan mengirim rombongan anak Kalimantan khususnya kota tarakan untuk mengikuti program kuliah gratis (biaya pemerintah daerah).
En saat itu benar-benar buta akan teknologi, benar-benar terasa asing dengan media computer, owh… malu rasanya tidak bisa menggunakan peralatan tersebut.
Dengan semangat 45’ En berusaha untuk ikut maju, di tahun 2004 En membeli seperangkat computer dan dengan bantuan seorang sahabat karib untuk merakit computer yang baru, dan alhamdullillah rakitan computer En pun selesai, berkat MYuki, (sahabat the best) 


Malang, kisah romantis kembali bersemi, 2006.
Idul Fitri 2006, Karena rasa rindu keluarga En memutuskan berlibur ke tarakan untuk merayakan idul fitri bersama keluarga tercinta. Bukan main bahagianya berkumpul bersama keluarga, keluarga memang nomor satu di hati En. 

Pria-pria special, tarakan-2006.
Terkejut dengan kehadiran seorang pria bernama Myasin, cowok yang tidak pernah ada kabar beritanya selama studi di samarinda, tampangnya memang beda sejak pulang dari samarinda, dia semakin manis saja.  En benar-benar  terlena memandangnya,huss ngagetin… ! ckckckck….
Dia menghampiri dan menyapa lantas tersenyum..,”hai sayang…”,  dug,dug… jantung ini rasanya mau copot, tapi ternyata dia tidak sendirian tapi sekelompok kawan-kawan yang lain pun mendatangi rumah En. (surprice….bahagia 1).
Walau Myasin adalah masa lalu tapi dia begitu baik dan masih sayang sama En…, karena katanya En merupakan cinta pertamanya yang sulit untuk dia lupakan, dan ingin membayar semua kesalahannya selama meninggalkan En tanpa kabar tanpa komunikasi, katanya “Myasin Rindu sama En…” , sungguh kata-kata itu En jadi merasa bersalah karena hati ini telah di isi seseorang.

En kedatangan tamu, tarakan  2006
tepat jam 09.00 wite, En kedatangan tamu yang mengaku paman bang alen, saat En menengadahkan kepala En sang paman kaget hingga mundur 3 langkah, En pun bertanya ada yang bisa saya bantu pak? Kata En saat itu. Kalau mau daftar silakan langsung masuk saja pak, kebetulan pasien sudah tidak ada, dr. franky ada di dalam kantornya. Silakan pak, kata En.
Tapi sang paman tersenyum mendengar sapaan En, kemudian katanya; “saya pamannya alen… ” kedatangan saya kesini hanya ingin menjelaskan bahwa alen belum menikah, katanya saya saksinya.  Dan alen  ada di depan ingin bertemu dengan En, alen ingin berbicara langsung dengan En.
En hanya bisa tersenyum, kenapa paman repot-repot datang kemari…, kenapa mesti paman yang berbicara, kenapa bukan abang sendiri yang masuk ketempat En. Ya sudah paman biar En sendiri yang berbicara langsung dengan abang.
saat diluar En melihat bang alen sedang menundukkan kepalanya, seolah-olah dia tidak berani menatap wajah En, lantas En yang buka pembicaraan, “apa kabar bang?”, sapaku.
Bang Alen hanya tersenyum kecut dan meminta maaf kepada En, lagi – lagi dia tidak berani menatap wajah En. Melihat abang seperti itu En tersenyum padanya. “bang…., sudahlah En ngerti kok, abang jangan merasa sedih gitu. En sudah tidak marah lagi sama abang kok…”, oyach apa kabar istrimu, kenapa gak dibawa sekalian, kenalkan ke En donk bang…
Katanya ; “kedatangan abang kemari Cuma ingin menjelaskan kalau abang belum menikah.., En jangan terpengaruh dengann isu-isu yang belum tentu kebenarannya, abang berani bersumpah…! “Ia…, pamannya alen ikut bicara saat itu.
“Bang…., jangan berbohong dihadapan En, karena yang bicara ini sepupu En, dan sepupu En tidak mungkin berbohong..! maafkan kalau En tidak percaya lagi sama abang, dan En tidak marah…karena En sadar abang bukan jodoh En. Maaf ya bang…. En tidak bisa menerima abang lagi. selama ini En sakit tapi apa boleh buat kita tidak berjodoh walaupun En harus menangis. En tidak mau menghancurkan rumah tangga abang. En selalu berdoa semoga abang bahagia bersamanya.
“Abang… En lagi sibuk jadi lebih baik abang pulang saja, kasihan istri abang. Tolong jangan ganggu En lagi, En tidak akan berubah fikiran. En merasa yakin suatu hari nanti pasti menemukan jodoh yang benar-benar mencintai en sampai kapanpun. Sekali lagi Maafkan En ya bang…
Semenjak pertemuan itu En tidak pernah bertemu lagi dengannya, dan sepupu En datang lagi menghampiri En, katanya; rumah tangga bang alen bermasalah karena disaat bang alen kerja, istrinya bertemu dengan cowok lain dan sekarang bayi yang dikandungnya bukan bayi dari bang alen tetapi bayi dari hasil perselingkuhan istrinya dengan pacarnya.
Kasihan abang…,  mudah-mudahan abang bisa menyelesaikan masalahnya dan mendapat petunjuk dari Allah SWT, dan mudah-mudahan istrinya sadar dan menjadi istri yang berbakti kepada suaminya kelak. Amin… (finish)

“Kabar Pernikahan Myasin”, Malang 2007
Bahagia rasanya Myasin telah lulus studi dan telah menjadi wartawan di samarinda, mengikuti jejak orang tuanya. Dan Myasin pun memberi kabar dia akan menikah, dengan alasan di jodohkan orang tuanya dengan keluarganya sendiri, katanya “En…. tidak apa-apakan kalau Myasin menikah dengan pilihan orang tua Myasin, karena Myasin tidak bisa membantah permintaan orang tua Myasin… (terasa berat dia menyampaikan tapi alhmdullillah dia memang pria jujur, En turut berbahagia waktu itu  )…” 

“Pindah di rumah kontrakan sepupu”, Tarakan 2007
saat jjs di tengah kota bersama kawan-kawan, En bertemu dengan sepupu En namanya karya, . Alhamdullillah sepupu yang jarang En kunjungi ternyata bertemu dimalang, dia kuliah di UIN, karya sangat baik dan ramah kepada semua orang.  
Besoknya karya menelpon dan mengajak En makan siang di warung dekat tempat tinggal kost En. diam-diam En kagum dengan sepupu En yang satu ini, wajahnya memang ganteng, berkulit putih, karya memang ada keturunan cina tidung, wajar saja kalau cewek-cewek lain ikut meliriknya.
Di warung itu kami bercerita banyak, “sampai-sampai dia sering menyinggung En kenapa tidak pernah main kerumahnya saat dia berlibur ketarakan…”  dari perkataannya En pun ikut-ikut membalikkan kata-katanya, kitakan sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing alias sok sibuk, hehe…  kami pun tertawa terbahak-bahak di warung itu, sampai-sampai sekelompok mata memandang kearah kami, karya mengedipkan matanya, sebagai kode kalau-kalau ada yang melihat kami berdua, kwkwkw…. ;-)
Saat itu karya menawarkan En untuk tinggal di rumah kontrakkannya di puncak dieng, katanya biar ada teman sila di rumah tu,kebetulan kontrakkannya gede, dan penghuninya cuma dia, sila dan danI mantan kekasihnya. Setelah di fikir-fikir benar juga, dan En pun mengiyakan tanda menyetujui usul karya.
Alhamdullillah pengeluaran En irit juga semenjak tinggal di rumah kontrakan sepupu En, dan kami bisa saling menjaga.
Karya selama ini mempunyai penyakit diabetes kering, tapi karya tidak pernah mengeluh, hanya kalau sakit dia manja dengan saudaranya yang bernama sila. Dia tidak pernah memperlihatkan kelemahannya kepada orang lain maupun En sendiri.
Lagi,lagi En salut… , menurut pandangan En karya memang sosok cowok sempurna dan keren, selain baik dia juga penyayang. Hingga suatu hari En kecantol banget sama sepupu En yang satu ini. Tiap malam En selalu sholat istikhoroh untuk memohon ditemukan jodoh buat En, dalam doa En memohon semoga jodoh En selalu dalam lindungi Allah SWT walau dimanapun dia berada.

Desember 2008,  En mendapat gelar sarjana D VI / sederajat S1.
Setelah lulus kuliah En pulang kekampung halaman, khususnya kota tarakan, En dapat panggilan kerja di salah satu sekolah negeri ditarakan. Disana En menjadi guru KKPI. Dan En menikmati hasil kerja en setiap bulannya. Dan hasil kerja En. dan alhamdullillah En bisa membantu keluarga En walau cm gaji sebagai guru honor  (tetapi En tidak pernah mengeluh dengan gaji yang diberikan oleh pihak sekolah).
3 bulan kemudian orang yang En nanti-nantikan telah kembali pulang ke kota tercintanya, terasa sejuk jiwa ini saat menatap bola matanya, karya tersenyum manis saat itu…, dia berkata kepada En… “tahun depan akan melamar En…”, (terasa ada hembusan angin kehidupan saat itu, cieee….  ).
Genap satu bulan bersama keluarganya, karya masuk rumah sakit… karena sakit diabetes kering yang di deritanya sudah cukup lama, kini kambuh dan dokter memutuskan bahwa karya memang harus dirawat inap di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan.
Sila mengabarkan kepada En bahwa sakit karya semakin parah dan En memutuskan untuk ikut kerumah sakit saat itu, di sana karya menatap En seakan-akan ingin menyapa En, tapi keadaan saat itu tidak memungkinkan…, dengan tulus En berdoa memohon pertolongan Allah. “ Ya Allah, dengan kekuasaanmu, aku memohon kesembuhan buat karya, hilangkanlah rasa sakit yang di deritanya, sembuhkan dia dari sakit yang di deritanya, Ya Allah hamba tiada daya dan upaya hanya memohon pertolongan dari-Mu Ya Rabb… amin”.
Tetapi takdir berkata lain, karya wafat dibulan  juni 2009, di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Dalam kesibukkan bekerja En mencoba melupakan semua kenang-kenangan dengan orang-orang yang En kasihi.., tapi En terus terbayang-bayang dengan perkataan karya waktu itu, tentang lamarannya tahun depan, En tambah hilang semangat dan entah kenapa En bertambah sedih waktu itu :-( ...



“Ingin Hubungan Serius... ”
Suatu hari En di ajak sepupu En sebut aja namanya Aty ke rumah saudara laki-lakinya di Ramayana, disana aty juga memperkenalkan En sama ahmad yang tidak lain adalah paman muda dari kakak iparnya itu.

En merasa lucu banget, keesokkan harinya En mendapat salam dari ahmad..., lucu dan aneh buat En, terlebih-lebih lagi saat En sedih ada saja yang menggoda En. Tapi En tidak bisa melupakan almarhum karya karena En baru saja kehilangan orang yang paling berharga dalam hidup En hingga  ahmad hanya En anggap sebagai teman biasa saja.

Kepergian karya membuat En frustasi banget karena almarhum karya memang orang yang sangat special dan benar-benar istimewa buat En.  Tapi sepupu En mengingatkan supaya En melupakan yang sudah pergi karena takut arwahnya tidak tenang disana (hehe..,lucu juga sich... tapi masuk akal juga kalau menurutnya begitu...), cobalah beri kesempatan pada yang lain, ahh akhirnya kata-kata seperti itu keluar juga dari mulutnya aty... ( En ketawa ngakak..Kwkwkwkw...!!! / prettttt........ :-D ).

Memang sulit melupakan almarhum karya tapi En berusaha untuk mencoba mendekati ahmad tapi ternyata sebulan telah berlalu untuk menjalin hubungan dengan Ahmad, tapi tetap saja tidak bisa melupakan almarhum. (ohmy god) hati ini belum berubah juga... sampai lebaran Idul Fitri pun kami masih tetap berjalan seiring seirama... (ho.ho.ho. ini memang derita En Klee.., khekhekhe).

Saat-saat En mencintai pekerjaan, keluarga dari berau datang ketarakan atas misi apa... saat itu En tidak tau, yang jelas kedatangannya keluarga dari berau membuat surprise buat keluarga ditarakan...,

Kriiiiingggg.....kriiiiingggg.... kriiiiingggg....!!! (suara telpon genggam En berbunyi keras....keraaasss sekali, membuat konsentrasi buyar...), 
ougghh... halo... (rasanya jantung En mau copot... terdengar suara lantang menggelegar dari telpon genggam En..). hupfzz, ada apa paman...?? tanya En... lantas  “jam berapa pulang kerja... ini sudah jam 05.00 sore, apa juga kerjamu disana...” kata suara yang menelpon En....Kgkgkgkgkg... grogiii gabisa bo’ong bis yang nelpon orang diknas sich...(hehe...atuuutt)
“tanpa basa-basi En bilang tar lagi pulang kok paman..” ne uda susun berkas mau pulang... sabar yach boZZ...., “En duduk sambil mikir ada apa yach..kok paman nelpon kayaknya pentiiiing bangeettt... ga seperti biasanya. Jadi atuttt..., (pisss dech... akhirnya pulang juga).

Motor En parkir tepat dibawa pohon kelapa depan rumah..., wow ternyata banyak keluarga yang datang kerumah, En jadi malu mau masuk lewat pintu depan... akhirnya En putuskan lewat pintu belakang rumah... “ougghh,, ternyata dibelakang sudah ada yang nunggu...”

“Prikitieeewww.... preettt...kaget...!!! “, ho.ho.ho..., En di sambut sang paman, dia tersenyum manis,manis sekali tanpa gula, ckckckck...., Ada apa paman? Muka paman kok serius begitu, (sang paman hanya tersenyum) lantas menyuruh En duduk di dekatnya yang bersebelahan dengan katanya sepupu En  yang dari berau...(rasanya ada yang aneh dengan mereka, dengan mimik serius, En duduk juga mendekati sang paman).

Setelah duduk,  En diperkenalkan dengan sepupu En..., dan ternyata maksud kedatangan keluarga dari berau adalah untuk melamar En, dan si paman  minta jawaban En saat itu juga...(sungguh suatu keputusan yang sangat sulit untuk dijawab)... dan En hanya bisa diam dan tiba-tiba En ingat pada Almarhum karya dan kata-kata almarhum itu yang menjadi fikiran En setiap hari, sebab dia pernah membisikkan ketelinga En “katanya sama En...tahun depan yach En..., “Apanya yang tahun depan...?? En balik bertanya”,... Aq melamar En...” (dugg..jantung En kembali berdetak!.) dan akhirnya si cowok memutuskan supaya En tidak menjawabnya sekarang dia menyuruh En untuk memikirkan dulu sebelum memutuskan.

Setelah keluarga dari berau pulang, malamnya En menelpon ahmad, dan menceritakan maksud kedatangan keluarga En kepadanya. Lantas jawaban ahmad sungguh mengecewakan sekali, (Auk Ahh no coment itu sich derita loe... membingungkan dan tidak jelas!!).

Seminggu kemudian En di telpon Myasin....dia menanyakan kabar tentang En dan kabar kawan-kawan, dan En juga meminta pendapat dari Myasin dan menceritakan perihal lamaran itu. Mendengar berita lamaran En Myasin merasa bersyukur banget karena En merupakan cinta pertamanya..., katanya jika En tidak menerima lamaran itu dia merasa terbebani dan merasa berdosa, jadi keputusannya En harus menerima lamaran itu. (wow...keputusan yang cepat... tetapi pasti!).

Setelah di fikir matang-matang... akhirnya En memutuskan untuk menerima lamaran itu karena menurut En tidak ada salahnya menerima lamaran keluarga toh maksudnya juga baik yaitu untuk menyambung tali kekeluargaan yang  sudah hampir terlupakan...,,(cieeee.... keputusan yang bijak berkat Myasin,”TQ for Myasin... is the best my friend ”). 

“Tentang Pernikahan En..”
Berakhir sudah masa single En, akhirnya En menikah  pada tanggal 13  Desember 2009, dengan pria asli berau tepatnya berasal dari daerah bebanir bangun kecamatan sambaliung kabupaten berau. En merasa bahagia hidup bersamanya. Dan mudah-mudahan Allah SWT selalu melindungi rumah tangga kami dan menjadikan keluarga besar kami keluarga yang bahagia selamanya, Amin.... 




Album Kenangan Masa-masa  Remaja



Nostalgia ABG



"Akhir Kisah  Indah En bersama Suami tercinta"





"Wassalam"